Pandeglang,- Pemerintah Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, terus mendorong pemasaran beras cimanuk sehingga diharapkan bisa menembus berbagai daerah.
"Saat
ini pemasaran beras cimanuk produksi Pandegang baru di wilayah Provinsi Banten,
kami dorong terus sehingga bisa `menasional`," kata Sekretaris Daerah
Kabupaten Pandeglang Aah Wahid Maulany di Pandeglang, Kamis (15/10).
Ia juga
menjelaskan untuk pasar lokal, baik di Kabupaten Pandeglang maupun di Provinsi
Banten, beras cimanuk sudah menguasai dan paling banyak dicari.
Bahkan,
lanjut dia, sebagian besar warga Pandeglang lebih memilih mengkonsumsi beras
cimanuk dibandingkan jenis lainnya.
Aah juga
menyatakan, beras merupakan andalan perdagangan daerah itu, dan merupakan hasil
pertanian terbesar.
"Kalau
jenis produk perdagangan banyak, tapi yang menjadi andalannya saat ini baru
beras. Memang ke depan kita akan berupaya memasarkan produk lain, terutama
hasil pertanian, perkebunan dan peternakan," ujarnya.
Produksi
beras Pandeglang, kata dia, setiap tahun selalu surplus dan penjualannya tidak
hanya di pasar lokal tapi juga ke luar daerah, bahkan sampai Provinsi Jawa
Barat.
Mengenai
kualitas beras cimanuk, menurut dia, dibagi dalam tiga kelas, yakni biasa
dengan harga Rp230 ribu/25 Kg, sedang Rp235 ribu/25 kg dan bagus Rp240/25 kg.
"Dari
pantauan kita beras tersebut sangat laku di pasaran, bahkan mengalahkan beras
dari daerah lain yang kualitasnya sama," katanya.
Ia
menyatakan, telah memita instansi terkait untuk memberikan pendampingan pada
para petani agar bisa mempertahankan kualitas dan kuantitas beras lokal
sehingga semakin diminati di pasaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar